Akhirnya,,uang saku hari ini cair. Dan alhamdulillah naik 25% dari tahun-tahun sebelumnya. Seneng? iya donk, itu 'kan uang yang bisa saya dapat kalau sudah tingkat tiga. Meskipun kata orang-orang jumlahnya kecil (50ribu per bulan), tapi tetap saja beda rasanya. Sampai-sampai saya punya banyak rencana untuk "menghabiskan" 150ribu ini.
Di kelas saya, uang saku di bagikan setelah kuliah bahasa indonesia, sore tadi jam 4. Agak kesal sih ketika kuliah, Sang dosen menyindir hasil latihan saya sebegitu sinisnya. Padahal belum tentu juga salah. Ya belum tentu benar juga sih,,hehe. Tapi setidaknya lebih halus lah memberitahunya. Hampir saja tadi saya memotong pe-nyindiran-nya untuk membela diri, namun tidak jadi karena diingatkan teman sebelahku. Kekesalan saya terobati ketika setelah kuliah tersebut ketua kelas memanggil sesuai absensi maju ke depan untuk mengambil 3 lembar uang 50ribu-an. Ini dia saat-saat menyenangkan. Ada yang bilang, serasa menerima gaji.
Mulai lah saya memikirkan akan digunakan untuk apa uang ini. Yang terpenting adalah sedekah. Masjid Al-barkah yang ada di dekat kampus saya memang sedang dalam masa pengumpulan dana untuk renovasi menjadi 2 lantai. Kemarin, saya sempat kepikiran mengoodinir teman-teman tingkat 3 yang ingin menyedekahkan sebagian uang nya untuk pembangunan ini. Bisa saja sebenarnya, tapi sepertinya lebih praktis kalau mereka dengan kesadarannya menyedekahkan sendiri uangnya ke kotak amal masjid. Saya berdoa semoga Allah ta'ala meringankan kami untuk bersedekah, kemana saja ke tempat yang tepat, tidak harus ke Al-barkah. Belajar mulai sekarang menyisihkan penghasilan dan memberikan kepada yang berhak.
Rencana ku yang kedua, uang saku ini akan saya gunakan untuk pendaftaran program intensif belajar bahasa arab yang dilaksanakan selama liburan. Kalau saya gunakan 2 minggu liburan kuliah di rumah, rasa-rasanya terlalu lama. Satu minggu saya kira cukup untuk men-charge semangat yang sudah semakin kendur.
Dan rencana selanjutnya adalah men-traktir keluarga makan. Sebenarnya ide ini terinspirasi dari status teman ku di fb yang bilang mau men-traktir keluarganya. Saya suka satu moment ketika melihat kebersamaan satu keluarga dalam satu meja, saling berbagi canda, dan Insya Allah ada keberkahan di dalamnya. Sebenarnya masih banyak rencana-rencana saya untuk "menghabiskan" uang ini, tentunya rencana yang bermanfaat, namun sepertinya ini yang akan saya dahulukan. Tidak harus memang, bisa saja ada rencana lain yang lebih harus diprioritaskan.
Wah,, kalau di itung-itung secara sekilas pengeluaran untuk itu semua lebih dari 150ribu ya? belum lagi yang tidak tertulis disini. hmmm,,,
Tak apalah, berencana 'kan baik. Dan saya rasa ini sangat rasional. kok bisa? bisa donk, 'kan kita belum menghitung rejeki yang "tidak di sangka-sangka" yang telah Allah ta'ala janjikan kalau kita mau meminjamkan-Nya dengan pinjaman yang baik ? Apa itu pinjaman yang baik? sedekah sebagian harta kita.
Sebagian, tergantung kita mau mempersepsikan sebesar apa. Bisa seperempatnya, sepertiganya, setengahnya, atau bahkan semuanya.
:)
5 komentar:
waah..
Ternyata gara-gara ini jd ga istiqomah..
hehe
hati2 y kalo berprasangka,,
Ibu R*ni emang kayak gitu boi, jangan ambil hai lah . ,
anyway ayo jajan fam,ato kau yang traktir juga boleh !!!
haha
hehe,,
iy zam, jarang2 aja di sindir macem tu.,
aku yg traktir tp duit ny dr kau y ,, :D
eaaaa, yang rapelan
makan-makan :D
Posting Komentar