Kurang pas juga sebenarnya saya menebak-nebak nilai sendiri berada di tempat terendah. Itu artinya sampai disitu lah saya menilai diri saya, saya belum berani meyakinkan diri saya bahwa saya bisa dan pantas mendapat nilai tinggi.
Alhamdulillah,,akhirnya sampai indekos jug. “Lho, memangnya
dari mana?”. Oh iya, saya belum cerita kemana saya hari ini. Sebenarnya, tidak
terlalu istimewa di jumat ini, hanya saja saya ingin bercerita mengisi
kekosongan sembari istirahat. J
Pagi ini, saya dan 34 teman kelas mulai kuliah perdana di
hari jumat setelah menghadapi UTS ganjil, mata kuliah etika profesi PNS. Sangat
tidak biasa, pagi tadi (terpaksa) saya duduk di barisan kedua, bersebelahan
dengan teman satu kelompok DINAMIKA, dan teman satu kelas sewaktu tingkat 1. Yah, nostalgia mungkin..hehe
Yang berbeda dari kuliah sebelum UTS, mulai pertemuan 9
sampai pertemuan terakhir nanti, kami presentasi perkelompok yang tema dan
kelompoknya bahkan sudah ditentukan dari sebelum UTS. Hari ini kelompok satu
maju, seingat saya mereka membahas profesionalitas pegawai negeri, bahwa betapa
sampai saat ini masih banyak pegawai negeri yang kurang berkompeten. Hmmm,,,
Di injury time,
Pak dosen mengumumkan nilai UTS kemarin. “hasil ujiannya”, beliau berkata,”yang
mendapat nilai A ada 1 orang, nilai B ada 4 orang, nilai C+ ada 14 orang, nilai
C ada 10 orang, dan nilai D ada 6 orang”. Yang saya khawatirkan setelah
nilai-nilai tersebut dibacakan adalah Pak dosen menyebutkan yang mendapat nilai
D. Saya dengar di kelas sebelumnya-yang juga di ajar beliau-yang mendapat nilai
D disebutkan dari depan kelas. Tapi ternyata tidak. Leganya hati ini.
Nah, yang kemudian muncul di pikiran saya-mungkin di pikiran
semua teman kelas juga-adalah “Saya termasuk yang mana?”. Mulailah saya
mengira-ngira sendiri, kira-kita saya termasuk yang mana. Nilai A, langsung
saya tolak, rasanya hampir tidak mungkin saya mendapat nilai itu. Dan
sepertinya sudah ada yang jauh lebih pantas mendapat nilai A. Memang, takdir
sulit di tebak, saya hanya berfikir realistis saja.
Yang kedua, nilai B, 4 orang. Hmmm,,sejenak merenung.
Kayaknya kurang memungkinkan juga deh. Dari pandangan saya masih banyak yang
pantas mendapatkannya. Presentasenya sekitar 15persen lah saya mendapat nilai
B. Oke, saya lanjut ke C+. Disini saya baru ada banyak keyakinan kalau saya
berada disini bersama 13 teman lainnya. Tapi, kakaynya C lebih yakin lagi deh,
meskipun hanya 10 orang. “Eh tapi, masih ada 6 orang sisanya, dan ini yang
sebenernya kami khawatirkan. Nilai D nilai terendah, dan sebisa mungkin
Mahasiswa menghindarinya. Lagi-lagi perasaan saya mengatakan “mungkin saya ada
disini”. Cukup beralasan memang, karena ketika ujian banyak jawaban saya yang
kurang lengkap dan kurang tepat.
Kurang pas juga sebenarnya saya menebak-nebak nilai sendiri
berada di tempat terendah. Itu artinya sampai disitu lah saya menilai diri
saya, saya belum berani meyakinkan diri saya bahwa saya bisa dan pantas
mendapat nilai tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar