“Saya yakin selama kalian di sekolah formal, guru kalian hanya menyuruh menulis dua judul tulisan : Cita-citaku dan liburanku ke rumah nenek.”
Itu tadi sedikit perkataan Pak Akmal Sjafril di acara bedah buku Islam Liberal 101. Saat itu beliau menekankan kepada kita untuk banyak menulis, banyak menerbitkan buku-buku islam untuk “melawan” buku-buku islam liberal yang sudah banyak di toko-toko buku. Beliau khawatir orang awam “salah membaca buku” yang akibatnya bisa fatal.
Tapi saya tidak akan membahas itu, pembahsan liberal sudah saya bahas sebelumnya. Sekarang saya akan berbagi kepada kawan semua alasan saya menulis. Mungkin alasan saya juga dirasakan yang lain atau siapa tahu menginspirasi yang lain. Siapa tahu,, :D
Berbagi pengalaman pribadi
Terkadang dari hari-hari yang kita lalui ada suatu hari yang benar-benar berbeda. Kita yang biasanya berada dalam rutinitas tertentu, tapi hari itu ada kejadian yang tidak biasanya. Misalnya pada suatu hari kita mengikuti seminar di kampus lain dan disitu banyak ilmu baru yang kita dapat. Saya yakin, anda ingin menceritakannya ke teman-teman anda, atau kepada keluarga di rumah, atau siapapun karena anda merasa pengalaman ini tidak semua orang bisa merasakannya.
Kalau kita menulisnya, tentu akan lebih banyak yang tahu. Kita bisa menyebarkannya di jejaring sosial yang saat ini banyak penggunanya. Atau bisa juga di milist, speprti yang pernah dilakukuan Ibu Pr*t* yang ketika itu berbagi kisahnya mengenai pelayanan sebuah rumah sakit. Atau bisa juga di blog pribadi. Menurut saya blog lebih nyaman untuk hal-hal tulis-menulis karena banyak fiturnya, tidak sekedar tulisan. Bahkan sekarang sudah banyak komunitas blogger.
Berbagi ilmu
Ini point pentingnya. Saya pernah mengunjungi blog yang di dalamnya membahas belajar blog, seperti panduan. Disitu ada banyak hal-hal seputar blogging yang belum tentu semua mengetahuinya. Pernah juga saya mengunjungi blog yang isinya foto-foto hasil jepretan pemiliknya di berbagai tempat. Disitu juga ada tips seputar fotografi.
Kita bisa menarik kesimpulan bahwa si pemilik blog sedang berbagi ilmu yang mereka miliki untuk menjadi pengetahuan bagi pembacanya. Akan selalu ada ilmu baru yang kita (pembaca) dapatkan setelah membaca.
Mengeluarkan unek-unek hati
Nah, selain berbagi, kita juga bisa menulis unek-unek yang sedang kita alami. Mungkin ada satu hari dimana kita sedang banyak pikiran, atau banyak masalah. Bisa saja kita vurhat ke teman kita, tapi bisa juga kok dengan menuliskannya. Siapa tahu ada pembaca yang pernah mengalami hal sama dan bisa memberikan solusi yang tepat buat kita. Yang saya rasakan, menulis efeknya bisa sama dengan kita menceritakan masalah kita ke teman.
Menghibur Pembaca
Pernah mengunjungi blog yang isinya cerita-cerita fiksi? Saya pernah, sering malah. Kebanyakn mereka penulis yang sudah membuat buku, seperti tere-liye margareta astaman, dan lain-lain. Suatu hari saya pernah sedang jenuh kemudian googling dan mendapat blog penulis yang isinya cerpen dan cerbung. Dengan membacanya cukup membuat saya terhibur dan sesaat menjadi tokoh dalam cerita tersebut. Nah, tulisan kita pun bisa menghibur pembaca meskipun itu puisi atau bentuk lain, bukan cerita fiksi. Menurut saya terhibur tidaknya seorang pembaca tergantung bagaimana dia melihatnya dari sisi apa, dan bagaimana cara kita menyampaikannya.
Itu tadi beberapa alasan kenapa saya (harus) menulis. Harapan saya, kita bisa saling bertukar pikiran dengan tulisan-tulisan kita. Semoga dengan begitu kita bisa saling berbagi dan terbagi..
Selamat menulis dan semoga selalu bisa menghasilkan tulisan yang bermanfaat . . . :)
1 komentar:
eh,jadi mau pinjem bukunya gak?
Posting Komentar