9 Jan 2012

Berbagi manfaat itu menyenangkan :)

Banyak orang yang membenci senin karena setelah libur 2 hari mereka kembali disibukkan dengan segudang pekerjaan yang mungkin menumpuk akibat belum terselesaikan. Buat saya, entah itu senin atau hari lain, selalu saya tekankan dari mulai pagi hari bahwa "hari ini akan menyenangkan !". Dengan begitu setidaknya saya bisa selalu berfikir posotif atas apa yang terjadi.

Dan senin ini saya merasa senang karena seharian bisa memanfaatkan waktu, tentunya menjadi pelajaran juga untuk kedepannya. Hari ini saya hanya kuliah pagi, jam 8. Tapi jam 7 harus sudah berangkat karena ada rapat dengan teman-teman depsos membahas paket tahun baru khusus cleaning service dan satpam yang bekerja di STAN. Tidak banyak yang baru pada pembagian paket dari tahun-tahun sebelumnya, hanya saja tahun ini kami berencana membuat testimoni dari beberapa Mahasiswa STAN mengenai kemanfaatan mereka. Kami juga berencana membuat film dokumenter dari pengakuan beberapa pegawai sekretariat, presma, dan juga mahasiswa. Jadi intinya semua itu untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami kepada mereka yang sudah sangat membantu menjaga keamanan dan kebersihan kampus.

Sepulang kuliah, jam 10, saya istirahat di kamar sampai jam 11. Setelah itu ke BEM untuk piket. Pekan ini depsos kebagian piket hari senin. Tidak banyak yang datang ke BEM siang itu, mungkin karena baru hari pertama kuliah lagi setelah liburan akhir tahun. Jam setengah dua mulai banyak yang datang, jadi saya putuskan untuk pulang karena jam 3 berencana ikut mangajar di Sahabat Bumi. Sedikit info, sahabat bumi itu wadah yang didirikan oleh seseorang (kak oshin namanya) untuk mendidik anak-anak lapak yang sehari-harinya memulung disekitar daerah bintaro. Saat ini mereka sudah mendapat ijin resmi membuat PAUD dan pernah mendapat bantuan dari pemerintah. 

Jam 3, kami yang akan mengajar hari ini, berkumpul dan berangkat bersama-bersama ke tempat belajar. Tempat belajarnya ada di lapak daerah jurang mangu barat, sekitar 10 menit dari kampus kalau di tempuh dengan jalan kaki. Sebelum belajar, kami salat ashar terlebih dahulu karena sudah masuk waktu ashar. Selesai salat berjamaah, kami mulai membagi anak sesuai kelasnya. Sistem belajarnya berkelompok, tiap kelompok terdiri dari 1-2 pengajar. Saya kebagian mengajar anak kelas 6 dan saya mengajar 1 orang, Ratna namanya. Dia sekolah di Madrasah Ibtidaiyyah. Dia pendiam, saya agak sulit berkomunikasi dengannya menanyakan pelajaran di sekolah. "Ratna mau belajar apa?", tanya saya. "IPA aja, kak". Kalau boleh memilih, saya lebih suka mengajar matematika. Tapi sudahlah, IPA juga boleh, sekalian saya ikut belajar lagi. 

Karena saya belum banyak pengalaman mengajar, saya cukup kebingungan mencari metode yang bisa menyenangkan sehingga Ratna bisa belajar tapi santai. Akhirnya saya coba minta dia mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan IPA. Kelas 6 sebentar lagi UASBN, jadi perlu banyak latihan, 'kan? :D. Sambil menunggu Ratna menyelesaikannya, saya melihat teman-teman yang lain mengajar. Ah, betapa hebatnya mereka, mengajar dengan senang, semangat, dan berusaha memahami anak-anak itu. Dalam diam itu, saya jadi kepikiran satu hal yang akan saya sampaikan pada Ratna. Setelah dia menyelesaikan soal-soal tadi, saya mulai berbincang dengannya. Karena yang di bahas di soal-soal mengenai hewan dan kelebihan-kelebihannya, saya mencoba memberi masukan tentang kehebatan Sang Pencipta alam. Betapa hebatnya Allah ta'ala bisa menciptakan hewan yang beragam dan hidup di tempat yang berbeda. Dan hewan-hewan selalu  mengingat Allah. Tak sempat saya mengingatkan Ratna untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah ia dapatkan karena saya ijin ada keperluan lain, tapi semoga dia bisa mengambil hikmahnya. Atau kalau tidak, semoga senin depan saya masih diberi kesempatan untuk mengajar lagi.

Sorenya, sekitar jam 6 kurang sepuluh menit, saya bersiap-siap pergi ke masjid nurul hidayah. Sudah lama tidak salat disana sejak saya pindah kos. Tujuan salat disana karena kelompok tahsin tilawah saya berencana akan belajar disitu setelah salat maghrib. Hampir jam 7 tahsin baru dimulai, kami menunggu masjid sepi agar lebih leluasa mengeluarkan suara. 2 orang yang tidak bisa hadir karena ada keperluan, sehingga kami hanya berlima. Setelah talaqqi, alhamdulillah mereka mulai ada sedikit perubahan, hanya saja masih perlu banyak latihan, latihan, dan latihan dengan tilawah sendiri di rumah. Di akhir pertemuan, saya membagi sedikit ilmu yang  baru saja saya dapat.

Seringnya, setiap pulang malam begini, saya merasa lelah. Tapi hari ini berbeda, saya merasa senang dan mempunyai banyak Pe eR untuk kedepannya. Bahwa saya punya metode mangajar yang tidak membosankan, meskipun itu bukan pelajaran yang bukan kesukaan saya, bahwa saya bisa mendapat ilmu yang nantinya bisa saya amalkan dan saya bagi ke siapapun. :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

berbagi manfaat itu suangat menyenangkan :D

saidialhady mengatakan...

saya beberapa kali mencoba mengajar.. tapi tidak ada yang bertahan lama.. tapi tetep pengen jadi pengajar.. :)

Salam Blogger STAN!
ditunggu kunjungan dan follownya :)

Posting Komentar