Boleh 'kan sore ini aku curhat padamu, kawan?
Sudah lama aku ingin menyampaikan ini padamu.
Bukan, ini bukan rahasia ku. Ini hanya tentang apa yang aku rasakan akhir-akhir ini.
Aku yakin suatu saat pun mereka akan bertanya padamu, tentang kau dan aku, tentang kita.
Karena itulah aku menjadikan mu teman curhatku, aku ingin kau yang tahu pertama, bukan dari mereka.
Kawan, pernah suatu hari aku dan teman-teman pulang dari suatu tempat. Sedikit menghilangkan penat dengan mengitari Ibu Kota. Tertawa. ya, tertawa !. Hampir setiap waktu kami tertawa, mulai dari hal kecil sampai hal aneh. Kami bersepuluh naik angkot, penuh sesak waktu itu. Sampai-sampai aku duduk dekat pintu, itupun sangat sempit. Ah, mungkin badan ku terlalu besar. Akhirnya kami pun sampai di depan kampus. Kami berpisah menuju persinggahan masing-masing. Waktu itu pukul 6 sore.
Sampai sesaat sebelum berpisah, kami pun masih sempat tertawa. Ya, saat itu kami (lagi-lagi) tertawa keras yang membuat orang sekitar cukup penasaran dan ingin tahu ada apa gerangan. Setelah berpisah, aku merenung, memperhatikan mereka satu per satu, berjalan sendirian, dan sibuk dengan urusan masing-masing. Sesampai di kediaman nanti, mungkin mereka (dan aku) lupa dengan kejadian hari ini. Lupa karena harus mengurusi urusan sendiri. Sibuk menata hatinya yang di rundung galau, berjibaku dengan masalah hidup.
Ah, bisa di bilang tawa kami hanya topeng. Kami malu mengeluarkan unek-unek, merasa itu adalah aib yang tidak boleh orang tahu. Kawan, itu kah tawa semu? Mereka (dan aku) tertawa, terlihat gembira, padahal dalam hati kami memikirkan banyak hal. Seperti kata sebuah lirik lagu, tersenyum dalam tangis, dan menangis dalam senyuman.
Melalui kau, kawan, aku ingin menyampaikan kepada mereka sekaligus mengingatkan ku juga.
Tidak inginkah kita selalu diingat-Nya ketika sedang dalam kesempitan?
Tidak inginkah kita selalu mendapat ketenangan hati, yang dengan begitu tidak ada yang perlu di khawatirkan?
Ingatlah Dia di waktu kita sedang santai, sedang berjalan, sedang istirahat, sedang apapun, dan dimanapun.
Ingat lah, teruslah ingat pada-Nya.
Melalui kau juga, kawan, aku ingin selalu mendoakan teman-teman ku selalu dalam ketenangan hati, dan selalu berbagi kepada sesama. Aku berharap, semoga ada yang mendoakan ku dan selalu ada yang mengingatkan ku untuk ingat pada-Nya.
---------Sore hari di hari Sabtu, di tengah tugas kuliah yang menumpuk--------------