29 Jan 2012

kumpulan SMS (5)

Banyak sekali umur panjang yang diberikan kepada manusia, tetapi sumbangan yang diberikannya sangat sedikit. Dan banyak sekali umur pendek yang diberikan kepada manusia, tetapi sumbangan yang diberikannya sangat banyak. Barang siapa yang umurnya diberi berkah oleh Allah ta'ala maka dalam masa yang pendek dia akan mendapatkan berbagai karunia-Nya, yang sangat sulit diungkapkan.
 (Ibnu Ath-Thoilah)


Kita harus disiplin menjaga hati, tak semua hal harus dimasukkan ke dalam hati. Bila setiap yang tak enak dimasukkan ke hati, kapan bahagianya hidup ini? (aa gym)

Pelit akan membuat hati makin sempit, urusan semakin rumit, dan hidup semakin sulit. Tak akan rugi orang yang senang berbagi. Hidup berkah bagi yang senang sedekah. (aa gym)

Akhlak yang paling mulia adalah menyapa mereka yang memutus silaturahim terhadapmu, memberi kepada mereka yang kikir (pelit) padamu, dan memaafkan mereka yang menyalahimu (HR. Ibnu Majah)

Orang kaya bukanlah orang yang banyak memiliki, tapi orang yang banyak memberi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa senyum adalah sedekah (memberi). Mari kita lakukan itu pada setiap orang yang kita sayangi :). (fimadani.com)

28 Jan 2012

Tawa ku, tawa mereka,, Semu. . . (?)

Boleh 'kan sore ini aku curhat padamu, kawan?
Sudah lama aku ingin menyampaikan ini padamu.
Bukan, ini bukan rahasia ku. Ini hanya tentang apa yang aku rasakan akhir-akhir ini.
Aku yakin suatu saat pun mereka akan bertanya padamu, tentang kau dan aku, tentang kita.
Karena itulah aku menjadikan mu teman curhatku, aku ingin kau yang tahu pertama, bukan dari mereka.

Kawan, pernah suatu hari aku dan teman-teman pulang dari suatu tempat. Sedikit menghilangkan penat dengan mengitari Ibu Kota. Tertawa. ya, tertawa !. Hampir setiap waktu kami tertawa, mulai dari hal kecil sampai hal aneh. Kami bersepuluh naik angkot, penuh sesak waktu itu. Sampai-sampai aku duduk dekat pintu, itupun sangat sempit. Ah, mungkin badan ku terlalu besar. Akhirnya kami pun sampai di depan kampus. Kami berpisah menuju persinggahan masing-masing. Waktu itu pukul 6 sore.

Sampai sesaat sebelum berpisah, kami pun masih sempat tertawa. Ya, saat itu kami (lagi-lagi) tertawa keras yang membuat orang sekitar cukup penasaran dan ingin tahu ada apa gerangan. Setelah berpisah, aku merenung, memperhatikan mereka satu per satu, berjalan sendirian, dan sibuk dengan urusan masing-masing. Sesampai di kediaman nanti, mungkin mereka (dan aku) lupa dengan kejadian hari ini. Lupa karena harus mengurusi urusan sendiri. Sibuk menata hatinya yang di rundung galau, berjibaku dengan masalah hidup.

Ah, bisa di bilang tawa kami hanya topeng. Kami malu mengeluarkan unek-unek, merasa itu adalah aib yang tidak boleh orang tahu. Kawan, itu kah tawa semu? Mereka (dan aku) tertawa, terlihat gembira, padahal dalam hati kami memikirkan banyak hal. Seperti kata sebuah lirik lagu, tersenyum dalam tangis, dan menangis dalam senyuman.

Melalui kau, kawan, aku ingin menyampaikan kepada mereka sekaligus mengingatkan ku juga.
Tidak inginkah kita selalu diingat-Nya ketika sedang dalam kesempitan?
Tidak inginkah kita selalu mendapat ketenangan hati, yang dengan begitu tidak ada yang perlu di khawatirkan?
Ingatlah Dia di waktu kita sedang santai, sedang berjalan, sedang istirahat, sedang apapun, dan dimanapun.
Ingat lah, teruslah ingat pada-Nya.

Melalui kau juga, kawan, aku ingin selalu mendoakan teman-teman ku selalu dalam ketenangan hati, dan selalu berbagi kepada sesama. Aku berharap, semoga ada yang mendoakan ku dan selalu ada yang mengingatkan ku untuk ingat pada-Nya.

---------Sore hari di hari Sabtu, di tengah tugas kuliah yang menumpuk--------------

27 Jan 2012

Kenapa saya (harus) menulis ?

“Saya yakin selama kalian di sekolah formal, guru kalian hanya menyuruh menulis dua judul tulisan : Cita-citaku dan liburanku ke rumah nenek.”

Itu tadi sedikit perkataan Pak Akmal Sjafril di acara bedah buku Islam Liberal 101. Saat itu beliau menekankan kepada kita untuk banyak menulis, banyak menerbitkan buku-buku islam untuk “melawan” buku-buku islam liberal yang sudah banyak di toko-toko buku. Beliau khawatir orang awam “salah membaca buku” yang akibatnya bisa fatal.

Tapi saya tidak akan membahas itu, pembahsan liberal sudah saya bahas sebelumnya. Sekarang saya akan berbagi kepada kawan semua alasan saya menulis. Mungkin alasan saya juga dirasakan yang lain atau siapa tahu menginspirasi yang lain. Siapa tahu,, :D

24 Jan 2012

Sedikit Tips Menghapal Alquran

Tulisan ini sebenarnya adalah pengalaman saya sendiri yang sudah beberapa pekan ini mulai intensif menghapal alquran dengan 2 teman saya. Sistemnya sederhana, kami punya waktu satu minggu untuk menghapal kemudian kami "setoran" sesuai waktu yang telah disepakati. Malam tadi alhamdulillah kami baru saja menyelesaikan setor juz 30 yang sempat di tunda berkali-kali karena kesibukan masing-masing. Disini saya akan berbagi tips-tips menghapal yang sudah saya jalani, terutama beberapa pekan terakhir. Alhamdulillah lumayan "manjur" .. :)

Niat

Dalam ibadah apapun, niat merupakan yang paling utama dan sangat penting. Bahkan ada satu tulisan seorang ustadz di blog pribadinya yang berjudul "satu niat multi pahala". Untuk kawan yang ingin mulai atau memulai lagi menghapal alquran, mari kita luruskan niat, niatkan hanya karena Allah ta'ala. Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang sia-sia, artinya kita menghapal dengan niat untuk menyombongkan diri.

23 Jan 2012

Bedah buku : Islam liberal 101

Kemarin saya mengikuti bedah buku yang dibawakan langsung oleh penulisnya, yaitu buku Islam Liberal 101. Sang penulis, Pak Akmal Sjafril, menceritakan (tanpa harus diminta, karena hampir disetiap seminarnya selalu muncul pertanyaan yang sama) bahwa 101 merupakan kode matakuliah dasar di perguruan tinggi. Jadi seolah buku ini merupakan pengenalan dasar mengenai islam liberal. Beliau juga menceritakan sudah pernah membedah buku ini di NTU, Singapura.

Dalam pemaparannya yang lumayan lama, beliau memulai dari definisi islam liberal itu sendiri dari berbagai tokoh JIL yang mungkin sudah tidak asing lagi di Indonesia, diantaranya dari Ulil Abshar abdalla, guntur kharisma, dan lain-lain. Namun, di slide selanjutnya beliau memperlihatkan kerancuan-kerancuan dari definisi liberal. Ada ketidaksingkronan antardefinisi yang disebutkan oleh para tokohnya. Bahkan salah satu tokohnya (saya lupa namanya) menyebutkan nama lain islam liberal adalah islam protestan. Sama seperti Kristen Portestan (menurut penulis) yang muncul karena pengajuan 50 protes oleh seorang pendeta yang menganggap bahwa Katolik itu kaku, ortodoks istilahnya. Nah, islam liberal pun muncul karena protes beberapa orang yang menganggap bahwa ajaran islam yang dibawa semenjak dahulu itu sudah tidak cocok lagi untuk zaman sekarang. Sehingga muncullah liberal yang mengusung Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme atau disingkat SIPILIS.

Indra,, hidupmu menginspirasi

Beberapa hari lalu ketika masuk waktu maghrib, saya baru pulang dari kampus karena ada rapat untuk acara universal 2012. Sampai di depan gedung C saya bertemu penjual gorengan, Indra namanya. Sebenarnya dia sudah lama berjualan di sekitar kampus, tapi saya baru kali ini mengajaknya ngobrol. Dalam sapaan awal, saya mengajaknya ke Masjid Baitul Maal untuk shalat. "Solat yuk, udah maghrib". Saya kira dia menolak karena memang jarak dari kampus ke MBM lumayan jauh dan gorengannya masih banyak, tetapi justru tanpa berpikir panjang dia menjawab "ayok..". wah, hebat juga nih anak, padahal jualannya masih banyak tapi mau istirahat untuk salat.

Sepanjang perjalanan kami mengobrol banyak, mungkin lebih tepatnya "tanya-jawab" karena sepanjang jalan saya yang banyak bertanya kepadanya. . . hhe

Saya : namanya siapa?
indra ; Indra, kak.
(saya baru tahu kalau dia cadel, sulit menyebutkan R dengan jelas. Sempat juga saya memintanya mengulang menyebut namanya)

9 Jan 2012

Berbagi manfaat itu menyenangkan :)

Banyak orang yang membenci senin karena setelah libur 2 hari mereka kembali disibukkan dengan segudang pekerjaan yang mungkin menumpuk akibat belum terselesaikan. Buat saya, entah itu senin atau hari lain, selalu saya tekankan dari mulai pagi hari bahwa "hari ini akan menyenangkan !". Dengan begitu setidaknya saya bisa selalu berfikir posotif atas apa yang terjadi.

Dan senin ini saya merasa senang karena seharian bisa memanfaatkan waktu, tentunya menjadi pelajaran juga untuk kedepannya. Hari ini saya hanya kuliah pagi, jam 8. Tapi jam 7 harus sudah berangkat karena ada rapat dengan teman-teman depsos membahas paket tahun baru khusus cleaning service dan satpam yang bekerja di STAN. Tidak banyak yang baru pada pembagian paket dari tahun-tahun sebelumnya, hanya saja tahun ini kami berencana membuat testimoni dari beberapa Mahasiswa STAN mengenai kemanfaatan mereka. Kami juga berencana membuat film dokumenter dari pengakuan beberapa pegawai sekretariat, presma, dan juga mahasiswa. Jadi intinya semua itu untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami kepada mereka yang sudah sangat membantu menjaga keamanan dan kebersihan kampus.

Sepulang kuliah, jam 10, saya istirahat di kamar sampai jam 11. Setelah itu ke BEM untuk piket. Pekan ini depsos kebagian piket hari senin. Tidak banyak yang datang ke BEM siang itu, mungkin karena baru hari pertama kuliah lagi setelah liburan akhir tahun. Jam setengah dua mulai banyak yang datang, jadi saya putuskan untuk pulang karena jam 3 berencana ikut mangajar di Sahabat Bumi. Sedikit info, sahabat bumi itu wadah yang didirikan oleh seseorang (kak oshin namanya) untuk mendidik anak-anak lapak yang sehari-harinya memulung disekitar daerah bintaro. Saat ini mereka sudah mendapat ijin resmi membuat PAUD dan pernah mendapat bantuan dari pemerintah. 

7 Jan 2012

Naluri Ke-kakek-an

Seperti biasa, setiap sabtu kami sekeluarga mengunjungi saudara yang tidak jauh dari rumah. Tujuannya menjemput beliau untuk kemudian kami pergi ke saudara yang rumahnya pun tidak jauh dari rumah. Ribet ya? :D. Jadi rumah saya dan saudara-saudara saya saling berdekatan, sehingga setiap sabtu kami rutin berkumpul. Dimulai dari keluarga saya yang membawa mobil menjemput saudara tertua, sekitar lima belas menit perjalanan untuk sampai disana. Setelah itu baru kami sama-sama berkunjung ke saudara satu lagi dan membutuhkan waktu sepuluh menit dari rumah tadi untuk sampai ke tujuan.

Sampai di rumah saudara tertua, saya pencet bel rumahnya. Tidak lama kemudian keluar seorang anak kecil, umurnya sekitar 1 tahun. Yang membuka pintu tetap ibunya, tapi dia yang pertama keluar, biasalaah anak kecil,,hehe. Namanya azima, memakai baju merah marun, celana panjang, rambut ikal pendek, cukup menggemaskan menurut saya. Bapak saya langsung menyambutnya dengan senang, menggendongnya, dan berkeliling di sekitar rumah. Awalnya azima kecil menangis, tapi dengan sedikit candaan, dia langsung diam. Sempat mau di bawa jalan-jalan dengan mobil (bukan di culik yaa :)), tapi azima kecil tidak mau, menangis mencari ummi-nya, Bapak saya urung membawanya jalan-jalan. 

Akhirnya Bapak saya hanya menggendongnya di dalam rumah sambil sedikit bercanda-canda. Ah, azima memang menggemaskan, dia tidak nangis selama Bapak saya menggendongnya. Tidak lama, nenek azima-yang akan kami ajak mengunjungi saudara satunya-keluar dari kamar dan siap pergi. Beliau memberikan 2 lembar uang seratus ribu ke Bapak saya. Entah dalam rangka apa, yang jelas azima nangis mau uang itu. Neneknya memberikannya selembar dua ribu, lalu si anak diam kembali. haha,,memang menggemaskan. Tidak lama kemudian, Abi si anak itu keluar dan azima kecil menangis ingin di gendong Abi-nya.