Carai,,carai na,, Mijon,, Mijon,,Tarahu,,tahu na,, Bade a?
Pagi tadi, pukul tujuh lebih tiga puluh menit, ketika beberapa kelas akan pergi makrab ke tempat tujuan masing-masing, ketika Maba (mahasiswa baru) hendak pergi (entah kemana) naik metro mini, ketika kawan-kawan saya sedang futsal, dan ketika salah satu kawan saya sedang sakit, saya berada di pos satpam depan kampus, sendirian, menunggu 4 kawan yang rencananya akan pulang dengan tujuan yang sama. Ada yang berbeda di liburan kali ini. Kalau biasanya saya pulang naik kereta, pagi tadi pertama kalinya saya pulang ke kampung (Cirebon, nggak kampung-kampung banget sih) naik bus. Ada dua alasan kenapa saya pilih bus, untuk cari pengalaman (karena sama sekali belum pernah pulang dari Tangerang naik bus) sama ngirit ongkos juga. Lumayan, buat tambahan ke bukfer minggu nanti lebihnya,,hehe . Lebay mungkin saya menulis cerita ini. Tapi mudah-mudahan masih tetap dilanjutkan membacanya,, :)
Sekitar setengah jam saya menunggu di pos satpam, sendiri. Ada kernet bus sih sebenarnya yang mengajak ngobrol. Tapi itu tidak lama, hanya sekitar 10 menit. Setelah berlima kumpul di pos, kami mencari taksi. Terlihat elit? tidak juga. Sampai lebak bulus tarifnya sekitar 28 ribu lalu di bagi lima. Hitungannya sama saja dengan 2 kali naik angkot,6 ribu per orang.
Sampai di lebak bulus kami mencari bus jurusan Cirebon. "Nah, itu bus nya", teriak kawan saya. Putra luragung? Gak salah nih?? . Yang saya tahu, bus ini sering ugal-ugalan. Memang sih jarang saya dengar bus ini kecelakaan lalu lintas. Lagi pula hanya tinggal naiknya saja, masa harus pulang lagi. Hop! saya masuk bus. dan ternyata di dalam sudah banyak penumpang. Kami mencari bangku kosong (berasa horor dah :D). Setelah dapat, kami duduk dan menungu sampai bus berangkat. Baru saya tahu ternyata bus nya tidak ber-AC dan banyak pedagang yang hilir-mudik bergantian menawarkan dagangannya. Saya pikir kondisinya sama seperti naik bus Bandung-Cirebon, ber-AC dan kalaupun ada pedagang, hanya 1-2 saja. Itu pun kalau sedang macet. Bus berangkat pukul sembilan lewat dua puluh menit.
Di depan saya duduk seorang ibu dengan 2 anaknya. Uniknya, yang satu duduk di sandaran jok, jadi posisinya lebih tinggi dari yang lain. si anak (usia sekitar 5 tahun) sepertinya sudah terbiasa duduk disitu. Di samping kiri saya, di bagian kursi 2 jajar, satu keluarga (Bapak, Ibu, dan 2 anak) duduk di situ. Tidak ada sama sekali keluhan merasa sempit. Ah, kok sepertinya saya sangat tidak bersyukur. Bawaan saya hanya sebuah tas, bukan keluarga apalagi anak yang terkadang merepotkan selama perjalanan. Ah, sudahlah, saya harus bersyukur untuk perjalanan kali ini, dan menikmatinya. Setelah itu, entah kenapa saya merasa exited dan bebrapa kali senyum-senyum sendiri.
Ada beberapa kejadian yang sedikit menarik perhatian saya. Ada satu pengamen yang dia tidak membawa apa-apa, menanyi pun tidak. Dia berdiri di depan, lalu mulai menyampaikan sesuatu. Saya lupa isi lengkap nya, yang saya ingat bagian yang "...daripada saya menantang maut dengan menodong, mencuri dan mencopet, lebih baik saya menanggung malu di hadapan bapak - ibu semua..". Ada juga penjual salak pondoh yang menjual dengan memaksa. Awalnya dia jual 15 ribu untuk 30 buah. Tidak lama kemudian, jumlah dinaikkan menjadi 35 buah, lalu 40 buah, lalu 50 buah. Nah, mungkin ini penambahan terakhir. Akhirnya saya membeli salak itu. Dari cara menjualnya, saya yakin salaknya (setidaknya) benar-benar salak pondoh dan tidak sepet.
Ternyata dugaan saya salah. Tidak lama setelah penawaran tadi, penjual lagi-lagi menaikkan jumlahnya dengan harga yang sama menjadi 55 buah, lalu 60 buah, dan terakhir 70 buah. Kalau saja saya sedikit bersabar,,hehe.
Sebelum bus memasuki tol, kami turun dan meneruskan perjalanan dengan angkot. Satu orang tidak turun dan melanjutkan perjalanan dengan bus. Setelah itu kami bertiga berpisah menaiki angkot jurusan rumah masing-masing. Pukul dua lebih tiga puluh sore saya sampai di rumah, alhamdulillah,,
Itu sedikit (banyak kalee..) cerita perjalanan saya pulkam yang akhirnya merasa exited karena pertama kalinya naik bus, dan ternyata cukup menyenangkan. Inginnya malam ini santai, tapi kemudian teringat acara untuk sabtu ini di UI yang belum selesai persiapannya. Okelah, refreshing-nya dicukupkan dan di lanjut dengan mem-fix-kan acara :D..
oh iya, ada beckham ya lagi tanding lawan timnas ya? Tak apalah, saya jarang menonton bola.. :)