Ibnu Athoillah brkata: "tidak disebut #TAWAKKAL, apabila ia gelisah atas apa yang sudah ia usahakan."
Ketika kita di kejar (maaf) anjing, lalu kita lari sekencang-kencangnya,,apakah hati kita masih gelisah?
atau ketika kita ketahuan menyontek saat ujian, padahal kita tidak melakukannya sama sekali dan kita sudah berusaha meyakinkan dosen bahwa kita tidak menyontek,,apakah hati kita masih gelisah?
atau ketika orang yang kita cintai harus menghadap Sang Pencipta,, apakah kita gelisah??
lalu, apa yang seharusnya kita lakukan?
#TAWAKKAL,, ya, memang itu yang tepat harus kita lakukan. kita harus benar-benar berserah diri kepada Sang Maha Segala Maha, Sang Pencipta Semesta Alam..
Tapi, apakah semudah itu? tentu tidak,,semua butuh proses memang, namun kita harus mempunyai target kapan proses itu kita akhiri dan bisa #TAWAKKAL tanpa ada lagi rasa gelisah..
Sedikit-banyak saya akan mencoba berbagi apa yang sudah saya dapat mengenai apa itu #TAWAKKAL..
Rosululloh ShallAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim)
“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendakiNya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Ath-Thalaq: 3). Ar Rabi’ bin Khutsaim berkata mengenai ayat tersebut, “Yaitu mencukupinya dari segala sesuatu yang membuat sempit manusia.”
ayat dan hadits diatas merupakan salah satu dari sekian banyak yang memerintahkan kita untuk ber#TAWAKKAL..
Yang perlu kita pahami, bahwa #TAWAKKAL adalah perbuatan hati setelah kita berusaha semaksimal mungkin. Jadi, kurang tepat ketika kita belum berusaha apa-apa kemudian berkata "saya sih #TAWAKKAL saja lah". tidak, bukan #TAWAKKAL seperti itu yang saya maksud disini.
Anda pernah mendengar akronim DUIT (Doa Usaha Ikhtiar #TAWAKKAL). ya, memang #TAWAKKAL dilakukan setelah kita berusaha dan bukan perbuatan fisik, melainkan perbuatan hati. Fisik kita tetap bekerja.
Adapun makna #TAWAKKAL, menurut yang saya pahami ada 3, yaitu :
1. KEPASRAHAN HATI DI HADAPAN ALLAH, SEPERTI PASRAHNYA MAYAT DI HADAPAN ORANG YANG MEMANDIKANNYA.
Terbayang bagaimana pasrahnya mayat yang tentu sudah tidak bernyawa, apapun yang dilakukan terhadapnya, tidak akan takut, khawatir, waswas, apalagi dendam. tidak juga berburuk sangka, apalagi mengeluh. seperti itulah #TAWAKKAL, tidak pernah membuat hati gelisah.
2. KITA MENYEMPURNAKAN "SEBAB" DENGAN ANGGOTA BADAN, DAN MEMUTUSKAN "SEBAB" DARI HATI KITA.
Seperti yang saya bahas sebelumnya, #TAWAKKAL adalah perbuatan hati, hati yang bertindak kita harus ber#TAWAKKAL. Namun sebelumnya, badan/fisik kita sudah terlebih dulu bekerja. kejadiannya seperti kita dikejar anjing. Kita berusaha sekuat mungkin untuk menghindari anjing. Disaat itu pula lah hati kita harus benar-benar pasrah, apapun yang terjadi nantinya yang penting kita sudah berusaha menghindar.
3. KITA RELA ALLAH MENJADI WAKIL KITA.
ingat kisah Nabi Ibrahim AS ketika akan dimasukkan kedalam api? sebelum beliau di masukkan ke api, beliau sempat ditawarkan hujan oleh malaikat, ditawarkan angin yang besar sehingga api tersebut mengenai rumah-rumah mereka,, tapi beliau menolak dan berkata 'CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI WAKIL KU"..
ya, kalau Allah sudah menolong kita,, maka siapa yang dapat melawan? masalahnya adalah "PERCAYAKAH KITA KEPADA PERTOLONGAN ALLAH ? DAN RELAKAH ALLAH MENJADI WAKIL KITA ?"
it's depend on us !!!
Memang, seperti yang saya katakan di awal bahwa tidak mudah untuk ber#TAWAKKAL, kita harus mengalami beberapa tahap agar kita benar-benar berTAWAKKAL, dan itu perlu di latih..
mari kawan, latih hati kita untuk bisa berserah diri kepada Allah,,satu-satu nya wakil kita yang benar-benar dapat kita andalkan..YAKIN dan PERCAYA kuncinya..
selamat ber#TAWAKKAL !!!
:)
0 komentar:
Posting Komentar