Bagaimana kabar mu malam ini, kawan ? nampaknya lelah sekali..
sini, duduk lah bersama ku sambil menikmati berita malam sekitar kita. Semoga kita tetap ingat akan nikmat Nya..
aku punya cerita untukmu, cerita yang aku alami pekan kemarin. Kau mau dengar? oke, akan ku ceritakan sekarang agar kau tak penasaran.
kisah ku ini terjadi satu pekan lalu, tepatnya 29 Mei. Ya, tanggal seperti itu memang tanggal sangat "kritis" buat ku sebagai mahasiswa. Maklumlah, anak kos..hehe. oh iya, sekedar mengingatkan saja biar kita lebih akrab. Saat ini aku kuliah di Semarang, U***P smester enam jurusan matematika. Nah, disitu lah kejadian yang akan aku ceritakan padamu.
Hari itu hari minggu, pukul tujuh lewat malam kalau aku tidak salah ingat. Seperti biasa, malam itu sudah waktunya aku makan malam. "Ah, sekali-kali mencoba nasi goreng seafood yang ada di dekat kos ku", pikirku malam itu. Maka pergilah aku ke tempat mangkalnya, Mang Udin namanya. Beliau biasa berdagang ditemani istrinya yang ikut membantu membungkus atau menyiapkan di piring kalau-kalau ingin makan disitu. Tapi, sebelum memesan nasi goreng aku sempatkan mampir ke warnet dekat-dekat situ, ya sekedar cari-cari info dan referensi tugas, atau apalah. Sekitar satu jam aku berada di bilik berukuran 1,5 x 1,5m dan akhirnya aku memutuskan meninggalkan tempat tersebut, karena semua yang ku cari sudah aku dapat.
Dengan berjalan melewati beberapa rumah dan toko-toko, sampailah aku di tempat Mang Udin. Santai sekali malam itu, aku mengenakan celana 3/4, kaos oblong, dan sandal jepit tipis yang sudah bertahan hampir satu tahun. Di saku celana ada uang sepuluh ribu dan beberapa uang receh kembalian di warnet tadi. Di saku belakang ada dompet berisi uang 150ribu dan kartu-kartu penting. Ketika tiba di warung, aku langsung menemui Mang Udin dan memesan nasi goreng. "Mang, nasi goreng seafood nya satu bungkus ya", kataku.
Sambil menunggu, aku membuka henpon nokia jadul yang setia menemaniku bertahun-tahun. Ku buka inbox dan ku baca sms dari teman-teman ku, siapa tau ada pesan yang bisa menghiburku malam ini. ah, ketemu ! begini isi pesannya " Orang yang berkata jujur akan mendapatkan tiga hal : KEPERCAYAAN, CINTA , dan RASA HORMAT". sangat menyentuh kata-kata sahabat Ali bin Abi Thalib itu. Tak lama kemudian, "Mas, pesanannya sudah selesai. Sepuluh ribu aja", Mang Udin memanggilku. Oke, sambil bergaya, ku ambil dompet di saku belakang dan ku keluarkan uang 50ribu. "ini Mang uangnya",kataku. "ada uang pas aja, mas?" Beliau menjawab. "Ga ada Mang". Dengan terpaksa beliau mengambil uangku dan berusaha mencari kembalian dari lacinya. "Nih mas kembaliannya 40ribu", katanya. "Ok.. Makasih ya". Setelah menerima kembalian aku berlalu dari warung tersebut dan langsung menuju kos.
Sesampainya di depan kamar, aku mengambil kunci yang ku gabungkan dengan kembalian nasi goreng tadi. Sebenarnya perasaan ku sudah agak berbeda saat itu, aku merasa di kantong tersebut sudah tidak apa-apa lagi. Tapi sudahlah, mungkin hanya firasat saja pikirku. Benar saja, setelah menaruh bungkusan nasi goreng di meja, aku memeriksa saku celana. Tapi apa yang aku cari ternyata tidak ada !. Ya, uang 40ribu tadi ternyata tidak ada. Yang tersisa hanya uang 10ribu dan uang receh yang ada di saku sebelah. Aku panik memeriksa di semua saku celana sampai berulang-ulang. Panik ku lebih karena ini tanggal tua, dan sudah tidak ada lagi uang di ATM. Tak lama kemudian, aku mendapat pesan singkat dari teman ku yang biasa aku berlangganan mengisi pulsa," boy, besok kau bisa bayar utang 50ribu kan? aku sedang butuh untuk keperluanku". Aku jawab dengan sedikit kesal "kalau minggu depan bisa? aku ada rencana mau ke luar kota, mengunjungi kawan ku disana besok rabu". jawabku. "Bagaimana ya? aku pun butuh, uang bulanan ku sudah habis". Oke lah kalau begitu, aku balas pesan itu dengan menyanggupi membayar besok. "Makasih ya, maaf sebelumnya", katanya.
belum sempat ku makan nasi goreng yang aku beli, aku kembali menyusuri jalan yang tadi kulalui untuk mencari 40ribu yang hilang. Tidak ada. Ya sudahlah, aku pasrah malam itu. Ku mulai memakan nasi goreng yang sudah dingin, dan selera makanku sudah hilang. Kalau di hitung-hitung, uang ku hanya tersisa sekitar 60ribu. "ah, cukuplah untuk ongkos ke C*r*b*n mengunjungi kawanku selama 4 hari Rabu nanti. Semoga saja orang tua besok atau paling tidak hari kamis sudah mengirim jatah bulananku, sehingga aku tidak perlu meminjam pada kawanku disana.
besoknya, pada hari senin aku berangkat kuliah. Tidak ada kuliah hari itu, karena memang sedang dalam masa tenang setelah ujian. Hanya sekedar berjumpa kawan dan mengobrol saja disana. Sekitar pukul sembilan, teman yang menagih utang malam tadi datang dan langsung bergabung dengan kami. "nih uang nya, 50ribu", kataku. "tidak usah, nanti saja..hehe". Entah apa yang membuatnya berubah pikirannya. Aku pun tak ambil pusing, berarti uang ku lebih dari cukup untuk ongkos besok lusa. Dan sesuai rencana, Rabu pagi aku mulai perjalanan menuju c*r*b*n menaiki bis. Alhamdulillah aku sampai dengan selamat dan bertemu mereka.
_________________________________________________________________________________
bagaimana kawan setelah mendengar kisah ku? bisa kau dapat hikmah nya?
ya, apapun yang terjadi kita harus bersikap jujur. Saat itu bisa saja aku mengeluarkan 10ribu dan Mang Udin tidak perlu susah payah mencari uang kembalian untukku. Tapi saat itu aku butuh uang pecahan agar mudah ku gunakan kalau-kalau ada perlu membeli sesuatu yang harganya murah. Entah karma atau memang takdir, ternyata uang 40ribu justru hilang. Dan entah bertepatan atau tidak, pesan singkat yang berisi kata-kata sakti dari sahabat Ali bin Abi Thalib yang ku baca di sela menunggu itu sangat mengena dengan kejadianku malam itu.
Wah, panjang juga ternyata aku bercerita. Maaf kawan kalau kau merasa bosan, aku ingin berbagi dengan mu agar kau bisa belajar dari kisah ku ini. Selamat malam dan semoga bermanfaat, kawan :)
oh iya, hampir lupa. Aku belum Shalat Isya;..hehe
mau berjama'ah dengan ku?
sini, duduk lah bersama ku sambil menikmati berita malam sekitar kita. Semoga kita tetap ingat akan nikmat Nya..
aku punya cerita untukmu, cerita yang aku alami pekan kemarin. Kau mau dengar? oke, akan ku ceritakan sekarang agar kau tak penasaran.
kisah ku ini terjadi satu pekan lalu, tepatnya 29 Mei. Ya, tanggal seperti itu memang tanggal sangat "kritis" buat ku sebagai mahasiswa. Maklumlah, anak kos..hehe. oh iya, sekedar mengingatkan saja biar kita lebih akrab. Saat ini aku kuliah di Semarang, U***P smester enam jurusan matematika. Nah, disitu lah kejadian yang akan aku ceritakan padamu.
Hari itu hari minggu, pukul tujuh lewat malam kalau aku tidak salah ingat. Seperti biasa, malam itu sudah waktunya aku makan malam. "Ah, sekali-kali mencoba nasi goreng seafood yang ada di dekat kos ku", pikirku malam itu. Maka pergilah aku ke tempat mangkalnya, Mang Udin namanya. Beliau biasa berdagang ditemani istrinya yang ikut membantu membungkus atau menyiapkan di piring kalau-kalau ingin makan disitu. Tapi, sebelum memesan nasi goreng aku sempatkan mampir ke warnet dekat-dekat situ, ya sekedar cari-cari info dan referensi tugas, atau apalah. Sekitar satu jam aku berada di bilik berukuran 1,5 x 1,5m dan akhirnya aku memutuskan meninggalkan tempat tersebut, karena semua yang ku cari sudah aku dapat.
Dengan berjalan melewati beberapa rumah dan toko-toko, sampailah aku di tempat Mang Udin. Santai sekali malam itu, aku mengenakan celana 3/4, kaos oblong, dan sandal jepit tipis yang sudah bertahan hampir satu tahun. Di saku celana ada uang sepuluh ribu dan beberapa uang receh kembalian di warnet tadi. Di saku belakang ada dompet berisi uang 150ribu dan kartu-kartu penting. Ketika tiba di warung, aku langsung menemui Mang Udin dan memesan nasi goreng. "Mang, nasi goreng seafood nya satu bungkus ya", kataku.
Sambil menunggu, aku membuka henpon nokia jadul yang setia menemaniku bertahun-tahun. Ku buka inbox dan ku baca sms dari teman-teman ku, siapa tau ada pesan yang bisa menghiburku malam ini. ah, ketemu ! begini isi pesannya " Orang yang berkata jujur akan mendapatkan tiga hal : KEPERCAYAAN, CINTA , dan RASA HORMAT". sangat menyentuh kata-kata sahabat Ali bin Abi Thalib itu. Tak lama kemudian, "Mas, pesanannya sudah selesai. Sepuluh ribu aja", Mang Udin memanggilku. Oke, sambil bergaya, ku ambil dompet di saku belakang dan ku keluarkan uang 50ribu. "ini Mang uangnya",kataku. "ada uang pas aja, mas?" Beliau menjawab. "Ga ada Mang". Dengan terpaksa beliau mengambil uangku dan berusaha mencari kembalian dari lacinya. "Nih mas kembaliannya 40ribu", katanya. "Ok.. Makasih ya". Setelah menerima kembalian aku berlalu dari warung tersebut dan langsung menuju kos.
Sesampainya di depan kamar, aku mengambil kunci yang ku gabungkan dengan kembalian nasi goreng tadi. Sebenarnya perasaan ku sudah agak berbeda saat itu, aku merasa di kantong tersebut sudah tidak apa-apa lagi. Tapi sudahlah, mungkin hanya firasat saja pikirku. Benar saja, setelah menaruh bungkusan nasi goreng di meja, aku memeriksa saku celana. Tapi apa yang aku cari ternyata tidak ada !. Ya, uang 40ribu tadi ternyata tidak ada. Yang tersisa hanya uang 10ribu dan uang receh yang ada di saku sebelah. Aku panik memeriksa di semua saku celana sampai berulang-ulang. Panik ku lebih karena ini tanggal tua, dan sudah tidak ada lagi uang di ATM. Tak lama kemudian, aku mendapat pesan singkat dari teman ku yang biasa aku berlangganan mengisi pulsa," boy, besok kau bisa bayar utang 50ribu kan? aku sedang butuh untuk keperluanku". Aku jawab dengan sedikit kesal "kalau minggu depan bisa? aku ada rencana mau ke luar kota, mengunjungi kawan ku disana besok rabu". jawabku. "Bagaimana ya? aku pun butuh, uang bulanan ku sudah habis". Oke lah kalau begitu, aku balas pesan itu dengan menyanggupi membayar besok. "Makasih ya, maaf sebelumnya", katanya.
belum sempat ku makan nasi goreng yang aku beli, aku kembali menyusuri jalan yang tadi kulalui untuk mencari 40ribu yang hilang. Tidak ada. Ya sudahlah, aku pasrah malam itu. Ku mulai memakan nasi goreng yang sudah dingin, dan selera makanku sudah hilang. Kalau di hitung-hitung, uang ku hanya tersisa sekitar 60ribu. "ah, cukuplah untuk ongkos ke C*r*b*n mengunjungi kawanku selama 4 hari Rabu nanti. Semoga saja orang tua besok atau paling tidak hari kamis sudah mengirim jatah bulananku, sehingga aku tidak perlu meminjam pada kawanku disana.
besoknya, pada hari senin aku berangkat kuliah. Tidak ada kuliah hari itu, karena memang sedang dalam masa tenang setelah ujian. Hanya sekedar berjumpa kawan dan mengobrol saja disana. Sekitar pukul sembilan, teman yang menagih utang malam tadi datang dan langsung bergabung dengan kami. "nih uang nya, 50ribu", kataku. "tidak usah, nanti saja..hehe". Entah apa yang membuatnya berubah pikirannya. Aku pun tak ambil pusing, berarti uang ku lebih dari cukup untuk ongkos besok lusa. Dan sesuai rencana, Rabu pagi aku mulai perjalanan menuju c*r*b*n menaiki bis. Alhamdulillah aku sampai dengan selamat dan bertemu mereka.
_________________________________________________________________________________
bagaimana kawan setelah mendengar kisah ku? bisa kau dapat hikmah nya?
ya, apapun yang terjadi kita harus bersikap jujur. Saat itu bisa saja aku mengeluarkan 10ribu dan Mang Udin tidak perlu susah payah mencari uang kembalian untukku. Tapi saat itu aku butuh uang pecahan agar mudah ku gunakan kalau-kalau ada perlu membeli sesuatu yang harganya murah. Entah karma atau memang takdir, ternyata uang 40ribu justru hilang. Dan entah bertepatan atau tidak, pesan singkat yang berisi kata-kata sakti dari sahabat Ali bin Abi Thalib yang ku baca di sela menunggu itu sangat mengena dengan kejadianku malam itu.
Wah, panjang juga ternyata aku bercerita. Maaf kawan kalau kau merasa bosan, aku ingin berbagi dengan mu agar kau bisa belajar dari kisah ku ini. Selamat malam dan semoga bermanfaat, kawan :)
oh iya, hampir lupa. Aku belum Shalat Isya;..hehe
mau berjama'ah dengan ku?
5 komentar:
wew seperti kata ibu saya nih, kalau mau hidup modalnya itu jujur ^^
sip..
qulil haq walau kaana murran..:)
kasihan bgt yg bener2 ngalamin nih cerita....ckckckck..
luar biasa aku jadi inget, derajat orang jujur di mata Allah itu setelah derajatnya rosul diatasnya derajat orang2 saleh semuanya.
Rama : temen mu sendiri tu yg mengalami..haha
di2t : ya, dan Rasulullah pun dijuluki Al-Amin..:)
Posting Komentar