26 Sep 2011

Siap membunuh murid, guru?

Itulah kenapa guru sering memberi tugas banyak kepada siswanya. Kalau muridnya gak bisa 'kan guru yang disalahkan. Jadi sebelum murid-muridnya membunuh guru, ya guru harus membunuh muridnya dulu,,"
kalimat itu keluar dari seorang guru saya sewaktu sekolah di Madrasah Aliyah, Pak R*sy*n* namanya. Beliau mengajar matematika dan kimia. Liburan kemarin saya sangaja menyempatkan berkunjung ke sekolah tersebut untuk silaturahim dengan guru-guru yang dahulu mengajarkan saya banyak "pelajaran". Saya, dan kawan saya yang juga alumni sekolah tersebut mengobrol dengan Beliau sekitar 15 menit. Banyak masukan yang beliau berikan, terutama mengenai sekolah kami yang sekarang dan ketika kerja kami. Maklum mungkin, karena memang akhir-akhir ini kampus saya sangat terkenal setelah kasus G*y*s.. :)

Dalam obrolan singkat itu, beliau sempat mengatakan yang saya kutip di awal. Benar juga menurut saya apa yang beliau katakan, guru harus "membunuh" murid nya sebelum mereka dibunuh muridnya sendiri. Itu mungkin mengapa guru kadang suka "rewel" kalau masalah tugas sekolah karena tujuannya agar muridnya mempunyai kapasitas yang (minimal) sama dengan kawan-kawan lain.

Namun setelah beliau berkata seperti itu, ada sedikit pertanyaan dalam hati saya. Seorang pembunuh harus menyiapkan matang-matang terlebih dahulu apa yang ingin dilakukannya. Misalnya, menyiapkan senjatanya, waktu yang tepat, dan cara membunuhnya. Agar nanti ketika waktunya membunuh tidak ada kesalahan yang di buat. Pun begitu dengan seorang guru yang ingin "membunuh" muridnya, harus mempersiapkan sejak awal. Misalnya, tugas apa yang tepat diberikan, bagaimana metodenya, kapan waktunya, dan lain-lain..Ketika semuanya siap, barulah siap "membunuh".

Teruntuk para guru, murid, dan semuanya ... :)